Kamis, 01 Agustus 2013

MUARA SABAK!!

KUNJUNGAN PERTAMA KE KOTA MUARA SABAK
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR, JAMBI
(7,8,9,10,11 September 2008  -7Ramadhan 1429H, minggu, senin, selasa, rabu, kamis)

Proyek konsultansi untuk Depnakertrans dimulai sejak 30 April 2008 saat ketemuan dengan pejabat yang berwenang di kawasan kalibata, Jakarta Selatan. Ini masih proyek Bowo dengan kondisi sebagai koordinator di kantor yang baru semenjak pindah dari PT Dewa Dwipa (Perusahaan ini yang menangani juga hall PMD tahun 2003 sebagai MK yang kebetulan bapak sebagai engineernya). Kalau ngga salah kantor bowo yang baru di daerah Meruya Ilir yang bareng dengan Singal itu alumni Gunadarma jurusan Teknik Informatika satu jebolan juga dari PT Dewa Dwipa..

Saat pertama kali bertemu dengan anggota tim lain untuk menemui pejabat Depnakertrans yaitu Ibu Etty, P Tulik Nugroho, Umar. Sedangkan anggota tim konsultan selain bowo dan bapak, yaitu Justin, Ida, P Sumarsono dan Agah. Mereka sebagai pemberi tugas hanya untuk meyakinkan” on desk” setiap person tenaga ahli untuk proyek/kegiatan ini. Padahal saat itu bapak sedang aktif kerja lapangan untuk PT Environa nya Erwin, arsitek teman lama dulu di PT Atelier 6. Kerja lapangan? Iya, karena kerjanya keliling 6 lokasi dalam waktu seminggu terus buat laporan hasil pengawasan tersebut. Jadi sebenarnya awalnya keberatan waktu bowo minta ikut terlibat dalam kegiatan ini, tapi alhamdulillah keduanya berjalan lancar..

Hari minggu jam 8 pagi naik busway langsung ke gambir dilanjutkan dengan bus Damri menuju bandara SoekarnoHatta di terminal 1B dengan Batavia Air. Sampai di bandara Sultan Thaha di daerah Palmerah Baru, dijemput oleh langganan bowo yang sebelumnya sudah pernah ke jambi. Cuma bapak,Bowo dan Ida yang puasa, lainnya alasan karena sakit maag, ini tugas safari jadi boleh ngga puasa katanya…setelah mampir di pertokoan untuk beli ATK (Alat Tulis Kantor), baru dilanjutkan ke lokasi yang sampai menempuh 2.5 jam (cobaan di bulan Romadhon…)
 




Melewati jembatan sungai Batanghari, ...terus melintasi hutan akasia,
hutan lindung gambut , bandar jaya dengan kali irigasi disisi jalannya..sampailah di muara sabak.

Karena ini hari minggu, maka info dari Bowo kalau muara sabak ini adalah kota yang baru diresmikan menjadi ibukota kabupaten Tanjung Jabung Timur......

jadi, seluruh aparaturnya yang masih resmi tinggal di kota jambi, berakhir pekan kembali ke kota asalnya. Padahal sudah dibangun perumahan untuk pegawai negeri tersebut sesuai pangkat dan golongannya.  Mesjid yang megah juga sudah ada..
Cuma belum semua infrastruktur tersedia, seperti pusat perniagaan, sport center..jadi memang kayak kota mati saja..apalagi saat ini bulan Romadhon…

rencana semula kita akan mendapat penginapan pemda untuk diklat yang seperti bowo dapatkan sebelumnya, tapi karena tanpa konfirmasi sebelumnya, saat itu full book karena memang ada kegiatan…jadi deh cari tempat lain yang akhirnya dapat losmen “aulia”.

Setelah mandi dan menaruh travel bag sekalian pesan ke pemilik losmen yang kebetulan punya resto di depan untuk menyediakan menu buka puasa nanti, bapak dan bowo ke lokasi site yang jaraknya setengah jam. Rupanya sejak kunjungan pertama, bowo belum dapat memastikan keberadaan patok benchmark (BM) sebagai acuan gambar rencana lebih lanjut. …
Jadi jalan sisi lahan disusuri sampai bolak balik ngga ketemu juga…sampai Ida dan P Marsono nyusul yang ikut bantu juga. P Marsono ini adalah dulu tenaga ahli untuk mantan gubernur DKI Sutiyoso, sedangkan Ida adalah satu alumni bowo di ITI ( Institut Teknologi Indonesia ) di serpong jurusan planologi
Nantinya site rencana ini akan dilewati jalur pipa dari Petro China disebelah utara ke arah timur (pelabuhan)...

Akhirnya yang dicari ketemu juga setelah besok pagi dan sorenya di ulang lagi…Sebelum itu, siangnya ketemuin P Isman dan P Leonaldi  (iya namanya bukan Leonardi tapi pakai el) nama yang aneh?...Betul saja anehnya bowo dapat teguran karena staking outnya terlambat sampai ditegur oleh bupati yang was2  skedulnya molor yang rencana akan mengundang SBY untuk peresmiannya nanti.

Hari selasa pagi2 sudah keluar meluncur dari losmen (supir lokalnya juga ikut menginap) rencana akan mengunjungi pelabuhan untuk menyebrang sungai ke kota sabak lama..tapi tujuan sekarang menemui P Leo (Nakertrans) dan P Muhlis (PU)..sempat kontak orang BPN (Dona) untuk menanyakan titik BM yang lainnya (BM2) dan rencana staking outnya kapan…Harusnya memang sudah ada hasilnya kemarin2, makanya kita hubungi orang PU untuk ikut membantu pelaksanaan staking out karena sudah ditegur P leo..Tapi yah begitulah kalau menghadapi aparatur dimana2 sama dan dijanjikan besok saja karena sudah sore…Akhirnya jadi juga ke pelabuhan,




tapi rencana menyebrang dicancel, mungkin karena point penting tujuan ke jambi ternyata dilapangan harus menyelesaikan staking out dulu, jadi bisa lain waktu untuk singgah kesana..apalagi hanya untuk penyangga data primer yang akan kita compile untuk laporan tahap ini…

Hujan lebat dari pagi sampai siang ini…rencana pagi2 akan rampungkan stakingout dengan bantuan pesonil dari PU terasa putus harapan nih..tapi setelah agak reda, langsung kita jemput rencana 2 personil dari PU tersebut, ternyata hanya 1 yang ada waktu karena yang lain “sibuk” dengan kerjaan lain? Mana mungkin Cuma 1 orang surveyor dengan alat Theodolit kan minimal 3 orang


untuk bantu yang baca alat, pegang mistar..akhirnya kita pinjam orang nakertrans sebagai helper saja…Ikut menyusul kemudian dari pusat P Jamil, orang BPN dan P Parno lokal Nakertrans Muara sabak yang dilanjutkan dengan meeting di losmen Aulia…..(sepatutnya mereka rapat di kantor pemda jadi lebih dihargai ketimbang di tempat penginapan kita sebagai konsultan)..yah info dari Bowo kalau dia sering dijadikan seperti ATM berjalan saja layaknya..


Hari kamis yang dijadwalkan sore kita balik Jakarta, sempat meeting dulu dengan P Isman, Muhlis dan Leonaldi sekaligus pamit untuk melanjutkan laporan untuk presentasi di muara sabak ini juga nanti…..See u all…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar