KUNJUNGAN PERTAMA KE KOTA
MUARA SABAK
KABUPATEN TANJUNG
JABUNG TIMUR, JAMBI
(7,8,9,10,11 September
2008 -7Ramadhan 1429H, minggu, senin,
selasa, rabu, kamis)
Proyek konsultansi
untuk Depnakertrans dimulai sejak 30 April 2008 saat ketemuan dengan pejabat yang berwenang di kawasan kalibata, Jakarta Selatan. Ini masih proyek Bowo dengan
kondisi sebagai koordinator di kantor yang baru semenjak pindah dari PT Dewa
Dwipa (Perusahaan ini yang menangani juga hall PMD tahun 2003 sebagai MK yang
kebetulan bapak sebagai engineernya). Kalau ngga salah kantor bowo yang baru di
daerah Meruya Ilir yang bareng dengan Singal itu alumni Gunadarma jurusan
Teknik Informatika satu jebolan juga dari PT Dewa Dwipa..
Saat pertama kali
bertemu dengan anggota tim lain untuk menemui pejabat Depnakertrans yaitu Ibu
Etty, P Tulik Nugroho, Umar. Sedangkan anggota tim konsultan selain bowo dan
bapak, yaitu Justin, Ida, P Sumarsono dan Agah. Mereka sebagai pemberi tugas
hanya untuk meyakinkan” on desk” setiap person tenaga ahli untuk
proyek/kegiatan ini. Padahal saat itu bapak sedang aktif kerja lapangan untuk
PT Environa nya Erwin, arsitek teman lama dulu di PT Atelier 6. Kerja lapangan?
Iya, karena kerjanya keliling 6 lokasi dalam waktu seminggu terus buat laporan
hasil pengawasan tersebut. Jadi sebenarnya awalnya keberatan waktu bowo minta
ikut terlibat dalam kegiatan ini, tapi alhamdulillah keduanya berjalan lancar..
Hari minggu jam 8 pagi
naik busway langsung ke gambir dilanjutkan dengan bus Damri menuju bandara
SoekarnoHatta di terminal 1B dengan Batavia Air. Sampai di bandara Sultan Thaha
di daerah Palmerah Baru, dijemput oleh langganan bowo yang sebelumnya sudah
pernah ke jambi. Cuma bapak,Bowo dan Ida yang puasa, lainnya alasan karena
sakit maag, ini tugas safari jadi boleh ngga puasa katanya…setelah mampir di
pertokoan untuk beli ATK (Alat Tulis Kantor), baru dilanjutkan ke lokasi yang
sampai menempuh 2.5 jam (cobaan di bulan Romadhon…)
Karena ini hari minggu, maka info dari Bowo kalau muara sabak ini adalah kota yang baru diresmikan menjadi ibukota kabupaten Tanjung Jabung Timur......
Cuma belum semua infrastruktur tersedia, seperti pusat perniagaan, sport center..jadi memang kayak kota mati saja..apalagi saat ini bulan Romadhon…
rencana semula kita akan mendapat penginapan pemda untuk diklat yang seperti bowo dapatkan sebelumnya, tapi karena tanpa konfirmasi sebelumnya, saat itu full book karena memang ada kegiatan…jadi deh cari tempat lain yang akhirnya dapat losmen “aulia”.
Setelah mandi dan
menaruh travel bag sekalian pesan ke pemilik losmen yang kebetulan punya resto
di depan untuk menyediakan menu buka puasa nanti, bapak dan bowo ke lokasi site
yang jaraknya setengah jam. Rupanya sejak kunjungan pertama, bowo belum dapat
memastikan keberadaan patok benchmark (BM) sebagai acuan gambar rencana lebih
lanjut. …
Jadi jalan sisi lahan disusuri sampai bolak balik ngga ketemu juga…sampai
Ida dan P Marsono nyusul yang ikut bantu juga. P Marsono ini adalah dulu tenaga
ahli untuk mantan gubernur DKI Sutiyoso, sedangkan Ida adalah satu alumni bowo
di ITI ( Institut Teknologi Indonesia ) di serpong jurusan planologiNantinya site rencana ini akan dilewati jalur pipa dari Petro China disebelah utara ke arah timur (pelabuhan)...
Akhirnya yang dicari
ketemu juga setelah besok pagi dan sorenya di ulang lagi…Sebelum itu, siangnya
ketemuin P Isman dan P Leonaldi (iya
namanya bukan Leonardi tapi pakai el) nama yang aneh?...Betul saja anehnya bowo
dapat teguran karena staking outnya terlambat sampai ditegur oleh bupati yang was2 skedulnya molor yang rencana akan mengundang SBY untuk peresmiannya
nanti.
Hari selasa pagi2
sudah keluar meluncur dari losmen (supir lokalnya juga ikut menginap) rencana
akan mengunjungi pelabuhan untuk menyebrang sungai ke kota sabak lama..tapi
tujuan sekarang menemui P Leo (Nakertrans) dan P Muhlis (PU)..sempat kontak
orang BPN (Dona) untuk menanyakan titik BM yang lainnya (BM2) dan rencana
staking outnya kapan…Harusnya memang sudah ada hasilnya kemarin2, makanya kita
hubungi orang PU untuk ikut membantu pelaksanaan staking out karena sudah
ditegur P leo..Tapi yah begitulah kalau menghadapi aparatur dimana2 sama dan
dijanjikan besok saja karena sudah sore…Akhirnya jadi juga ke pelabuhan,
tapi rencana menyebrang dicancel, mungkin karena point penting tujuan ke jambi ternyata dilapangan harus menyelesaikan staking out dulu, jadi bisa lain waktu untuk singgah kesana..apalagi hanya untuk penyangga data primer yang akan kita compile untuk laporan tahap ini…
Hujan lebat dari pagi
sampai siang ini…rencana pagi2 akan rampungkan stakingout dengan bantuan
pesonil dari PU terasa putus harapan nih..tapi setelah agak reda, langsung kita
jemput rencana 2 personil dari PU tersebut, ternyata hanya 1 yang ada waktu
karena yang lain “sibuk” dengan kerjaan lain? Mana mungkin Cuma 1 orang surveyor
dengan alat Theodolit kan minimal 3 orang
Hari kamis yang
dijadwalkan sore kita balik Jakarta, sempat meeting dulu dengan P Isman, Muhlis
dan Leonaldi sekaligus pamit untuk melanjutkan laporan untuk presentasi di
muara sabak ini juga nanti…..See u all…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar