Jumat, 02 Agustus 2013

JORR, BERKAH, MASTERPLAN

ANTARA CISAUK DAN H.A.M.B.A.L.A.N.G…. (18 DESEMBER 2005)

Nama Hambalang yang sangat heboh itu sampai mundurnya sang menpora dan mengguncang parpol pemenang pemilu sekaligus ketum dan ketua dewan pembinanya….ternyata menjadi bagian juga dari kehidupan bapak sebagai konsultan…Ceritanya dimulai saat itu memang sedang ada kegiatan supervisi tahun 2005 untuk PT SAP dengan lokasi proyek di cisauk, perbatasan serpong dan kabupaten Tangsel provinsi Banten.. minimal setiap minggu harus ke site sejauh 60 km untuk buat weekly report termasuk visual progress dan dikerjakan berdua dengan Effendi Perangin-angin atau Pencawan, orang batak campur subang yang tinggal seberang PGC arah halim..


Sedikit menyinggung cisauk, daerah ini sangat jauh tertinggal karena letak geografisnya yang dekat garis “demarkasi” eh perbatasan antara  provinsi Banten dan Jawa Barat. 
Untuk mencapainya juga harus melewati Sungai Cisadane yang semula jembatan balley satu2nya, tapi sekarang sudah ditambah dengan jembatan beton untuk jalur pulangnya. 


Pertengahan jalan antara awal jembatan dengan daerah cicangkal ada stasiun Cisauk dan pasar cicangkal..Ada adik kandung bapak (P Lung) yang tinggal di cicangkal..dan kalau lebaran, anak2 P Lung naik kereta api turun di stasiun cisauk, karena jalan aspal kesana sangat rusak dan masih ada jalan yang belum diaspal/jalan tanah sekitar rumah P Lung itu...


Bapak juga pernah berkunjung kesana beberapa kali, yang pertama malah minta diantar oleh anak sulungnya ke lokasi suradita yang waktu itu masih belum tahu persis lokasinya...




Dari Jakarta selepas tol JORR Serpong-Bintaro (karena ujung jalan tol ini sejak lama ngga diteruskan hanya sampai jalan memutar kayak semanggi…jadi plesetan JORR = jalan ora rampung rampung…)..Kalau pun mau diteruskan harus melewati perumahan elite The Green BSD..
padahal perum ini bangun belakangan jadi siapa yang kasih izin ya?...Jika pengelola ingin menyambung dengan Jalan Tol Jkt Merak berjarak paling dekat 20 km..sebaiknya sih JORR ini nyambung ke Tiga Raksa dulu karena banyak warga yang orientasi kegiatan sehari2nya ke arah sana..

“Pintu” masuk ke cisauk dimulai dari jalan serpong raya lalu belok dengan patokan ada angkot yang “ngetem” dekat patung pancasila ke arah jembatan ..Sepanjang jalan selepas sungai masih bagus aspalnya sampai dekat “tembok cina” baru mulai agak rusak dan berlubang..istilah orang sebutan tembok cina karena ada pagar celcon yang cukup panjang disisi jalan (rupanya ini pagar batas untuk rencana kampus khusus untuk fakultas kedokteran entah apa universitasnya..yang pasti sempat juga mereka memilih daerah lengkong wetan tapi ngga jadi…) kok tahu? Iya  karena sebelumnya bapak pernah ikut terlibat proyek disain disana untuk P Rizal Sikumbang yang ingin membangun kawasan ecowisata 
 (belakang sitenya sekarang dipakai oleh biker untuk jalur kegiatan mereka sepanjang jalur gas yang ada disana….)

Perumahan yang sedang dibangun adalah Perum Suradita Indah yang saat itu masih dalam tahap 1 dan trase jalan sudah dibuat sampai belakang site masih tanah di padatkan sebagai subgrade jalan nantinya…malah pernah sempat bikin ngadat mobil di tengah site..
Sebelumnya daerah ini adalah tambang pasir yang dikuasai tuan tanah lokal sini lengkap dengan jeger2nya (jeger=jelema gering/preman) yang sampai sekarang belum dapat kerjaan yang baru..Jadi kalau selesai putar2 inspeksi lalu cari warung, pasti ngobrol dengan mereka yang berharap dapat dan minta kerjaan apa saja…Sebagai konsultan  “outsourcing” dan bukan pengembang mau jelasin juga ngga yakin ngerti posisi kita seperti ini pada mereka, padahal sekecil apapun informasi mereka soal teknis dan non teknis dalam pembangunan perumahan ini sangat berguna dalam laporan setiap minggunya….


Sekarang soal hambalang….Kabar pertama sebut nama hambalang berasal dari kasiono teman lama juga yang minta hubungi segera P Puguh di tebet untuk “kerjaan” infrastruktur sebagai Construction Management disana…Entah kasiono dapat kabar dari Erwin juga Arsitek teman lama yang waktu ketemu P Puguh juga sebut Erwin teman di kampus ITS Surabaya..Memang sumber berasal dari teman yang dapat dipercaya, apalagi adik P Puguh itu adalah Memet Sosiawan itu structure engineer waktu bapak kerja di Divisi struktur AT 6..

Nampang dengan oki dan Memet diparkiran IPKN gondangdia sebelum pulang kerja tahun 1995..

Saat ini memet sebagai tenaga ahli untuk Kementrian Perumahan Rakyat di kawasan jalan Pattimura sana (P Menteri berasal dari parpol yang sama dengan memet sbg kader PK) sekarang tambah PK Sejahtera karena kena “threshold”, yakni ambang batas perolehan suara pemilu kurang dari 2.5 %,.. konsekwensinya harus menggunakan tambahan nama baru…

Setelah konfirmasi untuk ketemuan tanggal 12 Desember 2005 dengan P Puguh di rumahnya di tebet timur VI F no 48 belakang TK Parkit jam 9 pagi bersama-sama Effendi yang memang hari ada jadwal kunjungan ke cisauk..Dijelaskan olehnya bahwa lingkup pekerjaan adalah sebagai Manajemen Konstruksi untuk pembangunan Training Center termasuk pekerjaan infrastrukturnya. Kita diminta untuk membuat rekapitulasi biaya konstruksi terutama jalan lingkungan dan sistim drainasenya dulu, kemudian harus menghubungi kontraktor yang sudah ada untuk bersama-sama meninjau ke lokasi di hambalang nanti setelah Rekap yang kita buat rampung.

Hari rabu tanggal 14 Desember 2005, janjian ketemu di rumahnya lagi karena rekap yang kita buat sudah selesai termasuk penawaran jasa pekerjaan MK ini. Memang ada beberapa item yang P Puguh minta untuk direvisi harga penawarannya, namun untuk rekap pekerjaan infrastruktur yang kita buat ngga ada masalah…jadi tunggu kapan kita sama2 untuk meninjau lokasi ok….
Minggu tanggal 18 Desember 2005 akhirnya jadi janjian untuk ke site, tapi P Puguh tidak ikut hanya kontraktor yang akan berangkat. Lho, tadinya kita berfikir kalau jalan menuju kesana naik kendaraan mereka (khan mereka yang harus menjamu kita sebagai konsultan?)..apalagi sempat 


putar2 cari basecamp mereka di lingkungan gedung Bea Cukai By pass yang letaknya tersembunyi dibelakang gedung..Person yang ada saat itu, P Haji Darman/maman, Haji Nanang, Rauf, Junaedi, Talqis…nah itu alasannya karena mobil mereka ngga muat kalau ditambah lagi weh….Jadi sedikit kesal juga kita menuju kesana karena tidak sesuai janji semula….
Masuk jalan tol jagorawi sampai keluar tol gate sentul sirkuit, belok kanan sampai tikungan kekiri yang daerah sini banyak warung jualan sate kambing “kiloan”..iya lumrahnya pesan sate bukan berapa tusuk tapi berapa kg begitu…dari warung sate tersebut belok kiri dengan jalan yang menyempit, baru didalamnya mulai lebar…Rasa kesal seketika hilang ketika melihat pemandangan “menakjubkan”…perumahan mewah yang sudah banyak ditumbuhi pohon liar dengan atap atau tembok yang hilang sebagian dan tanpa penghuni…inilah ekses krismon tahun 1997 yang lalu..ini perumahan yang dibuat oleh Tommy..mungkin karena seorang pembalap dan sesuai tempat mangkalnya di sirkuit balapan dekat dari sini, jadi pulangnya khan dekat tuh…
Memang pemandangannya indah dengan udara yang masih fresh..dekat sini memang ada gunung bunder dengan air terjunnya yang kesohor itu..
Singkat kata, sampailah kita belakangan dari para kontraktor tadi…karena memang baru pertama kali kesini sambil menikmati suasana juga….Bersama-sama mereka menyusuri trace jalan yang baru pondasi batu kali yang belum dipadatkan sebagai sub base jalan lingkungan…tujuan untuk ke lokasi ini adalah untuk mengetahui sejauhmana hasil rekap kita sebagai konsultan mendekati dengan kondisi sebenarnya seperti harga satuan material, tingkat kesulitan saat konstruksi dimulai yang cocok untuk teknisnya dan sebagainya…Selesai berkeliling cukup lelah juga ya karena memang belum dibuat infrastrukturnya..haus dan lapar jadi berharap kalau ada jamuan makan siang..Eh lagi2 cuma teh panas saja selesai sholat dhuhur..Ya sudah kita pamit saja deh biar cari makan sendiri nanti diluar ….Sepanjang jalan pulang, hujan rintik2 terus sampai rumah..yang ngga sempat mampir untuk makan siang…ugh… lapeer…
(jadi …sungguh beda sekali suasana antara proyek yang “berkah” dan “ngga berkah” sudah kelihatan diawalnya…rupanya mereka hanyalah oknum yang mencari rezeki dengan cara mereka sendiri, ada yang berperan sebagai konsultan langsung dari owner?, ada yang berperan sebagai kontraktor yang sudah terpilih? ..tapi mungkin saja memang peran aslinya begitu tapi ada grand design diatasnya lagi yang mempermainkan mereka..? Wallahua’lam bissawab….)

Saat itu yang jadi menpora adalah Adhyaksa Dault..dalam masterplan jelas tergambar bahwa hanya ada beberapa bangunan saja termasuk lapangan sepakbola..bukan seperti masterplan yang sekarang….

1 komentar: