Jumat, 26 Juli 2013

INI MEDAN BUNG! (Kunjungan kedua)
13-14-15 May 2010 (Kamis Jumat Sabtu)
Kamis pagi (yang kebetulan hari libur Isa Almasih) sampai sebelum ashar masih ngetik Ustek ( Usulan Teknis ) untuk 6 perusahaan sebagai pendamping di kamar Gufron yang sedang anjangsana dalam urusan paskibra ke ancol.Untuk buat ustek ini sampai kontak2an dengan Bowo yang masih nyangkut di semarang untuk Unes (Universitas Negeri Semarang). Dikonfirmasi kalau file ustek rampung dikolektif  ke Isa yang kontrak bareng dengan teman lainnya di tebet barat. Untung ngga jauh jadi naik ojek saja kesana sebelum ashar..Untuk kepastian keberangkatan nanti yang flightnya jam 7.30 malam, mereka sebenarnya ngajak bareng ke bandaranya, tapi bapak menolak halus (karena mereka ahli “hisab” kecuali Atis)….
Naik taxi sebelum magrib ke gambir 25 rb perak dan dilanjutkan naik bus Damri jam 6.10 bayar 20 rb sampai bandara jam 6.45. Langsung cari teman lain yang sudah standby di akses pintu. Kali ini ada agus teman mereka yang ikut.Tiket diserahkan ke bapak oleh Atis yang dipastikan kita naik Sriwijaya Air.
Setiba di bandara kita sewa mobil dengan supir parulian yang merekomendasikan makan malam dulu sebelum ke hotel Royal Perintis d jalan Perintis kemerdekaan 

ke kampung keling di sekitar jalan zainul arifin…

wah memang betul kita banyak menemui orang india yang kayak di film tapi kebanyakan kulitnya hitam… ya karena itu disebut keling tadi….Pilih resto yang india muslim jadi makan juga ngga was2 ketika bapak pesan sop sapi dan teh tawar panas…ya harus panas kata bapak..jadi saat putrinya yang ikut bantu bapaknya jualan tehnya anget,  bapak kembalikan sambil minta teh yang benar2 panas…kelihatannya si anak bingung, khan yang lain malah pesan pakai es semua…Ini memang karena pengalaman saja buat bapak, sebab kalau badan kita sudah dibawa jauh dari tempat asal dan berada cukup lama baik dalam pesawat, mobil..maka badan perlu di refresh dengan teh tawar panas sehingga lambung yang dingin jadi hangat sampai aliran darah ke otak lebih lancar… begitu kira2 sinopsisnya..
Kembali kita menginap di Royal Perintis dimana bapak menempati room 206, sedangkan mereka di room 208 (mereka berempat, bapak sendiri)…mengapa? 
Karena mereka adalah satu tim yang harus menyelesaikan ketikannya sampai besok. Rencana memang besok pagi Bowo akan tiba disini dari semarang untuk mengikuti tahap lolos prakualifikasi ini.

Esok paginya pergi sarapan yang telah disediakan dan harus datang sendiri ke resto hotel tanpa teman yang lain (bapak mengira mereka masih mengantuk karena tadi malam masih ngetik)…Jam 8 selesai sarapan bapak menemui mereka..eh ternyata masih ketik juga..wah bapak sarankan sarapan saja dulu gantian, karena nanti makanannya habis dan jamnya sudah lewat..


Karena ini hari jumat, siap berangkat ke mesjid di negeri orang nih..jadi antusias kira2 materi khutbahnya apa, suasana mesjid dan jemaahnya bagaimana dan kondisi mesjidnya kayak apa…mimbarnya juga...Tanyalah bapak ke resepsionis hotel yang diberi petunjuk kalau mesjidnya dekat dari sini kira2 400 meter ke selatan.Ok terima kasih ya..Kelihatannya yang ditanya tadi sedikit “curiga” …tapi bapak cuek saja…Oh ternyata dia lihat bapak pakai sandal hotel yang warnanya khan signifikan banget putihnya itu lho..

keluar hotel ngga puas dengan yang pertama tadi, tanya lagi dengan satpam yang berikan “clue” arah ke mesjid lebih jelas..tapi  “curiga” juga kayaknya sama seperti yang pertama…
Perasaan keluar hotel tadi jam 11.15..supaya dapat tempat kalau2 mesjidnya penuh dan mengharap dapat kebaikan layaknya harga seekor sapi dibanding yang datang belakangan (apalagi kalau sudah mulai khutbah).. khan cuma dapat seharga kripik kentang….Nah, kayaknya terjawab sudah sedikit kecurigaan bapak2 tadi yang ditanya…….karena mesjidnya masih    sepiiii….Jadi walaupun medan masih masuk dalam waktu Indonesia bagian barat (WIB), tapi mulai masuk dhuhurnya jam 12.30!!!!..Memang dari hotel tadi lalu menyebrang jalan perintis yang one way ke jalan timor 

relatif  lebih sepi dibanding perintis..jadi sepanjang jalan mikir2 juga kenapa orang tadi mukanya menatap curiga..(Ini Medan bung!!)
Tapi ngga apa2..karena yang diharapkan lebih besar dibanding cuma menunggu sedikit agak lama mulai khutbahnya…apalagi mesjidnya bernama Al Ikhlas yang berada di kompleks TNI AD ini yang teduh…ikhlas..ikhlas…Insya Allah amal ibadah hari ini diterima Allah swt Aaamiin..

Belakangan mesjid yang penuh kenangan ini sempat dihancurkan oleh “pasukan dajjal” yang rencana untuk membuat pertokoan..memang jalan timor ini tersambung ke jalan M Yamin yang sangat strategis sebagai pusat perbelanjaan dan kuliner disepanjang jalannya..bulan april yang lalu pernah juga makan siang di resto Bundo jalan tersebut..Untungnya Pangdam Bukit Barisan menyokong penuh pembangunan kembali mesjid yang hampir hilang tersebut dan Alhamdulillah mesjid diresmikan tahun 2011 yang lalu..hmm..unforgottable great memory…
                                         
 Berikut visual kasus kejadian tersebut :
Saat mesjid sempat dirubuhkan pasukan dajjal...
Jamaah sempat prihatin sholat jumat diseputar reruntuhan..

Mesjid Al Ikhlas yang baru

Pulang dari mesjid jam 1.30... (kalau di Jakarta sih jemaah sudah pulang semua dan karpet sudah dilipat masuk locker)..masuk ke hotel ternyata empat sekawan sudah siap ke Akpar..jadi cepat2 ke kamar untuk salinan dan siap ikut dengan mereka..Eeh Mr Bowo baru saja datang dari Semarang. Cegat taxi yang mampir dulu di ATM Univ. Nomansen di jalan perintis itu juga dan langsung menuju TKP di jalan asrama haji.

Dilantai 2 ruang rapat sudah lengkap hadir panitia ditambah dengan peserta lainnya. Sebenarnya disain dari Atis cs menjadi kampiunnya, tapi bendera yang kita pakai PT Mitra Plan ada sedikit kekurangannya yaitu tabel neraca tidak balance. Sehingga konsekwensinya, Mr Bowo panik karena harus mengganti ke PT Billitonica ......
....dan kalau bisa sudah harus rampung jam 7 pagi besok (padahal saat itu jam sudah menujukkan jam 4 sore)….(Ini medan bung!!!!)
Akhirnya tim pulang ke hotel dan mempersiapkan peralatan seperti laptop, printer, kertas A4, kabel2 listrik, Usb, terminal Usb. Setelah makan malam di hotel, Atis, Isa dan Bowo keluar untuk menemui panitia yang homebasenya disediakan di Travelers suite di pusat kota dekat bandara polonia..

Paginya, bowo, atis dan Isa baru pulang dari tempat mangkal panitia dan rencana kita selesai sarapan jam 8 akan check out untuk balik ke jakarta. Tapi sebelum ke bandara yang dapat flightnya sore jam 5, jadi masih cukup waktu untuk menemui panitia. Melewati jalan Imam Bonjol dimana ada Tiara Convention Hall dulu arsiteknya oleh P Mursid atau P Sidharta sebagai BODnya dan P Eko Bawono kalau ngga salah... (PT Atelier 6 tempat bapak kerja sekitar 1994).

Akhirnya sebelum itu mampir untuk beli perlengkapan dokumen seperti kertas, tinta printer dan photo copy di sekitar jalan Imam Bonjol. Selesai urusan baru menuju  Travellers Suite Hotel di jalan listrik yang buntu di ujungnya. Tempat ini sebenarnya dulu untuk peruntukan apartemen, tapi sayang kurang sukses jadi diubah menjadi hotel yang sekarang malah jadi laris.

Di sini sudah ada beberapa panitia termasuk 2 orang dari Dinas Pariwisata di Gedung Sapta Pesona (kebetulan juga waktu kerja di Konsultan AT 6, bapak ikut menangani infrastrukturnya, seperti rencana parkir dan drainasenya sekitar tahun 1994). Dapat dipastikan ditempat ini bahwa kita tidak dapat menjadi pemenang dari proyek tsb…nasiib…(Ini Medan Bung!!)…Jam 4 sore baru kita pulang menuju bandara Polonia karena jaraknya Cuma 20 menit dengan naik pesawat "kebangsaan" kita yaitu Garuda Indonesia Airways……………Tidak lupa beli oleh2 seperti biasa ..bika medan eh ..bika ambooon..Sampai di jakarta, ikut teman2 yang ambil titipan mobil di bandara Soetta dulu (3 hari ngga dipanasin, untung starter langsung nyala, kalau ngga??.)...

1 komentar: