INI MEDAN BUNG! (Kunjungan kedua)
13-14-15 May 2010 (Kamis Jumat Sabtu)
Kamis pagi (yang kebetulan hari libur Isa
Almasih) sampai sebelum ashar masih ngetik Ustek ( Usulan Teknis ) untuk 6
perusahaan sebagai pendamping di kamar Gufron yang sedang anjangsana dalam
urusan paskibra ke ancol.Untuk buat ustek ini sampai kontak2an dengan Bowo yang
masih nyangkut di semarang untuk Unes (Universitas Negeri Semarang).
Dikonfirmasi kalau file ustek rampung dikolektif ke Isa yang kontrak bareng dengan teman lainnya
di tebet barat. Untung ngga jauh jadi naik ojek saja kesana sebelum
ashar..Untuk kepastian keberangkatan nanti yang flightnya jam 7.30 malam,
mereka sebenarnya ngajak bareng ke bandaranya, tapi bapak menolak halus (karena
mereka ahli “hisab” kecuali Atis)….
Naik taxi sebelum magrib ke gambir 25 rb perak
dan dilanjutkan naik bus Damri jam 6.10 bayar 20 rb sampai bandara jam 6.45.
Langsung cari teman lain yang sudah standby di akses pintu. Kali ini ada agus
teman mereka yang ikut.Tiket diserahkan ke bapak oleh Atis yang dipastikan kita naik Sriwijaya Air.
Setiba di bandara kita sewa mobil dengan supir
parulian yang merekomendasikan makan malam dulu sebelum ke hotel Royal Perintis d jalan Perintis kemerdekaan
ke kampung keling di sekitar jalan zainul arifin…
ke kampung keling di sekitar jalan zainul arifin…
wah memang betul kita banyak menemui orang india yang kayak
di film tapi kebanyakan kulitnya hitam… ya karena itu disebut keling
tadi….Pilih resto yang india muslim jadi makan juga ngga was2 ketika bapak
pesan sop sapi dan teh tawar panas…ya harus panas kata bapak..jadi saat putrinya yang ikut
bantu bapaknya jualan tehnya anget,
bapak kembalikan sambil minta teh yang benar2 panas…kelihatannya si anak
bingung, khan yang lain malah pesan pakai es semua…Ini memang karena pengalaman
saja buat bapak, sebab kalau badan kita sudah dibawa jauh dari tempat asal dan
berada cukup lama baik dalam pesawat, mobil..maka badan perlu di refresh dengan
teh tawar panas sehingga lambung yang dingin jadi hangat sampai aliran darah ke
otak lebih lancar… begitu kira2 sinopsisnya..
Kembali kita menginap di Royal Perintis dimana
bapak menempati room 206, sedangkan mereka di room 208 (mereka berempat, bapak
sendiri)…mengapa?
Karena mereka adalah satu tim yang harus menyelesaikan ketikannya sampai besok. Rencana memang besok pagi Bowo akan tiba disini dari semarang untuk mengikuti tahap lolos prakualifikasi ini.
Karena mereka adalah satu tim yang harus menyelesaikan ketikannya sampai besok. Rencana memang besok pagi Bowo akan tiba disini dari semarang untuk mengikuti tahap lolos prakualifikasi ini.
Esok paginya pergi sarapan yang telah disediakan dan harus datang sendiri ke resto hotel tanpa teman yang
lain (bapak mengira mereka masih mengantuk karena tadi malam masih ngetik)…Jam
8 selesai sarapan bapak menemui mereka..eh ternyata masih ketik juga..wah bapak
sarankan sarapan saja dulu gantian, karena nanti makanannya habis dan jamnya sudah lewat..
Karena ini hari jumat, siap berangkat ke
mesjid di negeri orang nih..jadi antusias kira2 materi khutbahnya apa, suasana
mesjid dan jemaahnya bagaimana dan kondisi mesjidnya kayak apa…mimbarnya juga...Tanyalah bapak
ke resepsionis hotel yang diberi petunjuk kalau mesjidnya dekat dari sini kira2
400 meter ke selatan.Ok terima kasih ya..Kelihatannya yang ditanya tadi sedikit
“curiga” …tapi bapak cuek saja…Oh ternyata dia lihat bapak pakai sandal hotel
yang warnanya khan signifikan banget putihnya itu lho..
keluar hotel ngga puas dengan yang pertama tadi, tanya lagi dengan satpam yang berikan “clue” arah ke mesjid lebih jelas..tapi “curiga” juga kayaknya sama seperti yang pertama…
keluar hotel ngga puas dengan yang pertama tadi, tanya lagi dengan satpam yang berikan “clue” arah ke mesjid lebih jelas..tapi “curiga” juga kayaknya sama seperti yang pertama…
Perasaan keluar hotel tadi jam 11.15..supaya
dapat tempat kalau2 mesjidnya penuh dan mengharap dapat kebaikan layaknya harga
seekor sapi dibanding yang datang belakangan (apalagi kalau sudah mulai khutbah).. khan cuma dapat seharga kripik kentang….Nah, kayaknya terjawab sudah sedikit
kecurigaan bapak2 tadi yang ditanya…….karena mesjidnya masih sepiiii….Jadi walaupun medan masih masuk
dalam waktu Indonesia bagian barat (WIB), tapi mulai masuk dhuhurnya jam
12.30!!!!..Memang dari hotel tadi lalu menyebrang jalan perintis yang one way
ke jalan timor
relatif lebih sepi
dibanding perintis..jadi sepanjang jalan mikir2 juga kenapa orang tadi mukanya menatap curiga..(Ini
Medan bung!!)
Tapi ngga apa2..karena yang diharapkan lebih
besar dibanding cuma menunggu sedikit agak lama mulai khutbahnya…apalagi
mesjidnya bernama Al Ikhlas yang berada di kompleks TNI AD ini yang
teduh…ikhlas..ikhlas…Insya Allah amal ibadah hari ini diterima Allah swt
Aaamiin..
Belakangan mesjid yang penuh kenangan ini
sempat dihancurkan oleh “pasukan dajjal” yang rencana untuk membuat
pertokoan..memang jalan timor ini tersambung ke jalan M Yamin yang sangat
strategis sebagai pusat perbelanjaan dan kuliner disepanjang jalannya..bulan
april yang lalu pernah juga makan siang di resto Bundo jalan
tersebut..Untungnya Pangdam Bukit Barisan menyokong penuh pembangunan kembali
mesjid yang hampir hilang tersebut dan
Alhamdulillah mesjid diresmikan tahun 2011 yang lalu..hmm..unforgottable great memory…
Berikut visual kasus kejadian tersebut :
Saat mesjid sempat dirubuhkan pasukan dajjal...
Jamaah sempat prihatin sholat jumat diseputar reruntuhan..
Mesjid Al Ikhlas yang baru
Pulang
dari mesjid jam 1.30... (kalau di Jakarta sih jemaah sudah pulang semua dan karpet
sudah dilipat masuk locker)..masuk ke hotel ternyata empat sekawan sudah siap
ke Akpar..jadi cepat2 ke kamar untuk salinan dan siap ikut dengan mereka..Eeh
Mr Bowo baru saja datang dari Semarang. Cegat taxi yang mampir dulu di ATM
Univ. Nomansen di jalan perintis itu juga dan langsung menuju TKP di jalan
asrama haji.
Dilantai
2 ruang rapat sudah lengkap hadir panitia ditambah dengan peserta lainnya.
Sebenarnya disain dari Atis cs menjadi kampiunnya, tapi bendera yang kita pakai
PT Mitra Plan ada sedikit kekurangannya yaitu tabel neraca tidak balance.
Sehingga konsekwensinya, Mr Bowo panik karena harus mengganti ke PT Billitonica ......
....dan kalau bisa sudah harus rampung jam 7 pagi besok (padahal saat itu jam sudah menujukkan jam 4 sore)….(Ini medan bung!!!!)
Akhirnya tim pulang ke hotel dan mempersiapkan peralatan seperti laptop, printer, kertas A4, kabel2 listrik, Usb, terminal Usb. Setelah makan malam di hotel, Atis, Isa dan Bowo keluar untuk menemui panitia yang homebasenya disediakan di Travelers suite di pusat kota dekat bandara polonia..
....dan kalau bisa sudah harus rampung jam 7 pagi besok (padahal saat itu jam sudah menujukkan jam 4 sore)….(Ini medan bung!!!!)
Akhirnya tim pulang ke hotel dan mempersiapkan peralatan seperti laptop, printer, kertas A4, kabel2 listrik, Usb, terminal Usb. Setelah makan malam di hotel, Atis, Isa dan Bowo keluar untuk menemui panitia yang homebasenya disediakan di Travelers suite di pusat kota dekat bandara polonia..
Paginya,
bowo, atis dan Isa baru pulang dari tempat mangkal panitia dan rencana kita
selesai sarapan jam 8 akan check out untuk balik ke jakarta. Tapi sebelum ke
bandara yang dapat flightnya sore jam 5, jadi masih cukup waktu untuk menemui
panitia. Melewati jalan Imam Bonjol dimana ada Tiara Convention Hall dulu arsiteknya oleh P Mursid atau P Sidharta sebagai BODnya dan P Eko Bawono kalau ngga salah... (PT Atelier 6 tempat bapak kerja sekitar 1994).
Akhirnya sebelum itu mampir untuk beli perlengkapan dokumen seperti kertas, tinta printer dan photo copy di sekitar jalan Imam Bonjol. Selesai urusan baru menuju Travellers Suite Hotel di jalan listrik yang buntu di ujungnya. Tempat ini sebenarnya dulu untuk peruntukan apartemen, tapi sayang kurang sukses jadi diubah menjadi hotel yang sekarang malah jadi laris.
Di sini sudah ada beberapa panitia termasuk 2 orang dari Dinas Pariwisata di Gedung Sapta Pesona (kebetulan juga waktu kerja di Konsultan AT 6, bapak ikut menangani infrastrukturnya, seperti rencana parkir dan drainasenya sekitar tahun 1994). Dapat dipastikan ditempat ini bahwa kita tidak dapat menjadi pemenang dari proyek tsb…nasiib…(Ini Medan Bung!!)…Jam 4 sore baru kita pulang menuju bandara Polonia karena jaraknya Cuma 20 menit dengan naik pesawat "kebangsaan" kita yaitu Garuda Indonesia Airways……………Tidak lupa beli oleh2 seperti biasa ..bika medan eh ..bika ambooon..Sampai di jakarta, ikut teman2 yang ambil titipan mobil di bandara Soetta dulu (3 hari ngga dipanasin, untung starter langsung nyala, kalau ngga??.)...
Akhirnya sebelum itu mampir untuk beli perlengkapan dokumen seperti kertas, tinta printer dan photo copy di sekitar jalan Imam Bonjol. Selesai urusan baru menuju Travellers Suite Hotel di jalan listrik yang buntu di ujungnya. Tempat ini sebenarnya dulu untuk peruntukan apartemen, tapi sayang kurang sukses jadi diubah menjadi hotel yang sekarang malah jadi laris.
Di sini sudah ada beberapa panitia termasuk 2 orang dari Dinas Pariwisata di Gedung Sapta Pesona (kebetulan juga waktu kerja di Konsultan AT 6, bapak ikut menangani infrastrukturnya, seperti rencana parkir dan drainasenya sekitar tahun 1994). Dapat dipastikan ditempat ini bahwa kita tidak dapat menjadi pemenang dari proyek tsb…nasiib…(Ini Medan Bung!!)…Jam 4 sore baru kita pulang menuju bandara Polonia karena jaraknya Cuma 20 menit dengan naik pesawat "kebangsaan" kita yaitu Garuda Indonesia Airways……………Tidak lupa beli oleh2 seperti biasa ..bika medan eh ..bika ambooon..Sampai di jakarta, ikut teman2 yang ambil titipan mobil di bandara Soetta dulu (3 hari ngga dipanasin, untung starter langsung nyala, kalau ngga??.)...
Mau dunk...
BalasHapus