Rabu, 08 Juni 2011

SELULER




SEJARAH SELULER DI INDONESIA (Berbagai sumber)


Negara2 maju di Eropa menerapkan teknolgi seluler untuk komunikasi pada dekade 70an dan Indonesia baru memanfaatkan kecanggihan komunikasi tersebut belasan tahun kemudian. Dibawah ini tonggak sejarah komunikasi seluler di Indonesia.



1984:
Teknologi seluler masuk ke Indonesia untuk pertama kali dengan berbasis teknologi Nordic Mobile Telephone (NMT)

1985-1992:
Dalam periode ini ponsel yang beredar di Indonesia tak bisa dimasukan kesaku baju atau celana karena bentuknya besar dan panjang dengan berat rata2 1/2 kilogram. Harga ponselnya tidak murah dan rata2 diatas Rp 10 juta per unit.
Saat itu baru dikenal 2 teknologi seluler yakni NMT 470-modifikasi NMT450-, dioperasikn PT Rajasa Hazanah Perkasa. Sedangkan sistim Advance Mobile Phone System ( AMPS) ditangani 4 operator yakni PT Elektrindo Nusantara, PT Centralindo, PT PancaSakti dan Telkomindo.

1993:
Di akhir tahun ini PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital Global System for Mobile (GSM) di Pulau Batam dan Pulau Bintan.

1994:
PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) beroperasi sebagai operator GSM pertama di Indonesia dengan mengawali kegiatan bisnisnya di Jakarta dan sekitarnya. Saat itu terjadi perubahan besar2an pada perilaku konsumen dapat berganti-ganti ponsel dengan nomer yang sama karena GSM menggunakan kartu SIM. Teknologinya aman dari penggandaan dan penyadapan serta mutu prima dan jangkauan luas. Terminal ponselnya tidak lagi sebesar “pemukul kasti” dan dapat dikantongi dengan berat maks 500 gram dan harga ponselnya terjangkau.

1995:
Proyek Telkom di Batam berlangsung sukses dan dilanjutkan dengan ke provinsi2 di Sumatra yang mengantar pada pendirian Telkomsel pada 26 Mei 1995 sebagai operator GSM Nasional bersama Satelindo.

1996:
Telkomsel dengan produk unggulan kartu Halo sukses di Medan, Surabaya, Bandung dan Denpasar kemudian masuk ke Jakarta. Pemerintah mendukung pengembangan bisnis ini dengan menghapus pajak bea masuk bagi terminal ponsel sehingga harganya lebih murah minimal Rp 1 Juta per unit. Telkomsel juga membuat gebrakan dengan cakupan Nasional dan Ambon (Maluku ) tercatat pada 29 Desenmber 1996 sebagai provinsi ke 27 yang dilayani Telkomsel. Di penghujung tahun ini PT Excelcomindo Pratama berbasis GSM beroperasi di Jakarta sebagai operator Nasional ketiga di Indonesia.

1997:
Pemerintah mengeluarkan lisensi baru bagi operatror ponsel berbasis teknologi PHS dan GSM 1800 kepada 10 operator baru yang diberikan lisensi regional. Namun proyek tersebut urung dilakukan karena negeri ini dihantam krisis moneter. Ditahun ini pula Telkomsel memperkenalkan kartu prabayar GSM pertama di Indonesia yang dinamai Simpati sebagai alternatif dari kartu Halo.

1998:
Excelcom meluncurkan kartu prabayar Pro-XL yang membagi alternatif bagi konsumen untuk memilih dengan layanan unggulan roaming.
Satelindo menyusul Telkomsel dan Excelcom dengan meluncurkan kartu prabayar Mentari dengan keunggulan tarif dihitung per detik sehingga dalam waktu singkat mejandi lebih 100 ribu pelanggan. Jatuhnya Presiden Suharto oleh reformasi mengimbas kepada dicabutnya lisensi PHS dan GSM 1800 bagi Indocom, Indophone dan Cellnas karena sahamnya dimiliki keluarga Cendana.

1999:
Krisis moneter tak menyurutkan minat masyarakat untuk menjadi konsumen seluler. Hingga akhir tahun ini di Indonsia tercatat 2,5 juta pelanggan dan sebagian besar pengguna kartu prabayar Simpati, Mentari dan Pro-XL. Mereka memilih prabayar karena tak ingin dibebani prosedur administrasi dan dapat mengendalikan pemakaian pulsa dan kalau habis dapat diisi ulang.

2000:
Layanan pesan singkat (Short Message Service) menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel. Praktis dan biaya murah. Di tahun ini pula PT Indosat dan PT Telkom mendapat lisensi sebagai operator GSM 1800 Nasional sesuai amanat UU Telekomunikasi No 36/99. Layanan seluler kedua BUMN itu direncanakan  beroperasi secara bersamaan pada 1 Agustus 2001.
INSTAL MONOPOLE XL LTR BELAKANG KATEDRAL ISTIQLAL...
LINK MENGACU KE GEDUNG SAPTA PESONA MEDAN MERDEKA BARAT


 NEXT : KONDISI TELEKOMUNIKASI INDONESIA....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar